Saturday, July 17, 2010

mengapa lelaki menangis

mengapa lelaki menangis???
bukankah lelaki adalah dewa
yang tidak memiliki hati dan jiwa
namun mengapa air mata
tetap tumpah dari mata itu
sudah berubahkah?
atau ini puncak klimaks

mengapa lelaki menangis?
apakah hari ini akhir kisah bumi?
atau telah tertulis dalam catatan takdir
bahawa kisah akan berbalik
untuk apa airmata itu keluar
apakah untuk sesuatu yang besar
atau berat atau hanya sekadar remeh
dewa langitpun terhenyak bingung
engkau menangis di hadapan tuhan
namun hatimu masih tetap hitam
menangislah...
bahkan lelaki juga memiliki airmata
dan ku ciptakan sama dia dengan hati di jiwa

mengapa lelaki menangis???
apakah tak ada yang mengerti dirimu
bukankah kamu bertindak agar tak mengerti
apa harus selalu terucap
apa yang ada di hati lelaki
atau masihkah kamu memegang ragu
bahawa lelaki tak pernah punya hati

RINDU...

rindu itu satu
dan satu itu yang bisa buat
kerana rindu aku pernah
hancur
kerana rindu juga aku pernah
bangun
dan kerana rindu
aku sedar bahawa cinta itu
milik aku,
namun bila ku sedar
semuanya sudah berlalu
yang paling memeritkan
aku masih kekal merindu

penantian itu kata setia
tapi kamu tak mudah begitu
perbedaannya
jelas dan nyata lewati katamu
pasti.....
kata selamat tinggal hancurkan
semua impian
dan kau telah pergi
takkan kembali
aku manusia bodoh masih
menuggu
aku tetap menunggu
aku tetap menuggu tapi aku
tahu...
jawapnya tetap sama
bila jam berdetik
hati terdetik rasa tercekik
menuggumuu
memanggilmu lalu ku pekik

masa, waktu dan jam seakan
mencumburi aku
masih adakah waktuku
untuk bahagia
untuk bersama?
semua tanda tanya
berdegung.....
inikah yang ku tunggu sisa sisa
hidupku untuk tunggu?
atau perlu lari ke arahnya
ku buntu
janjimu aku perangi
aku abadi...
tapi kau? takkan kembali
tetap tidak lagi cinta itu
telah lupus

pupus ditelan kikisan mulus
aku hanya mampu melihat
tapi akankah
kau melihat aku?
di akhir nanti
jiwaku akan mati
tapi bukan cintaku...
aku janji...

Bulan Datang Lagi

bulan itu datang lagi
terdesak mencari waktu
sesak itu tidak sudah
mudah...
terbaring lalu
menjolak hatiku

melangkah perlahan
dia ke sisiku
apa boleh aku
memahaminya
lalu...
menyelak kabus malam
sekali lagi

desus suara bulan tak
pula terdengar
hanay pandagan sayu
sesudah akhir
sekoyang bulan pun
datang lagi
kali ini menangis

kenapa?
tak tahu
mengapa?
entahlah
siapa?
bulan
ada apa
hmmm...

bulan datang lagi tanpa
mengerti kehadirannya
di sisi....

@#$%^&*().......

lihatlah langit di atas sana
selalu ada bintang dan bulan
yang menerangi kesuraman malam
keindahan cahayanya sering diperkatakan
sering diperdengarkan dalam lagu
ditulis dalam puisi
itulah ia
selalu dipuja dan didamba

namun
ada sesiapa yang peduli
wujudnya bulan dan siang
tiada kisah indah mengenainya
tiada puisi puitis untuk dirinya
tiada ayat dramatis
untuk mengganbarkannya

apakah salah
jika aku memuja bulan siang
apakah salah
jika ternyata bulan siang itu
lebih setia
jelas keindahan bulan malam
telah membutakan mata
kini aku menanggungnya
sendirian....

Tidal Lagi Menyayangimu

lantunan kidung
cinta mengalun sedih
terlintas saat dulu
kau sudahi aku
bagai langit runtuh
hancurnya jiwaku
terhimpit kalutnya
kepedihan batinku

mengapa sekarang
kau inginkan ku lagi
agar kau toleh luka
yang kedua kali
tak mungkin
kubisa lagi
menyayangimu
sementara
sakitnya
masih
membayangi

tiada puaskah
kau campakkan diriku
luluhkan segala makna
sucinya hadirku
bagai langit runtuh
hancurnya jiwaku
terhimpit kalutnya
kepedihan batinku

bukan ku tak bisa
maafkan dirimu
namun hatiku
telah tertutp
untukmu
hindari lagumu

sunyi hati kelam

hembusan rindu menusuk kalbu
tidak mahu bersendirian
kelam jiwa terubat
kehadiran si dia
menemuai sunyi malam
bulan cinta datang lagi
mendalami lembaran
memori indah
saat berpacaran bersama
memori indah disambut
lidah kelu teruja rasa
haruman lembut
mengigatkan
aku kepada si dia

Duhai Teman

duhai teman
bukankah persahabatan
persis antara jambatan
penghubung antara daratan
hati yang kehausan

duhai teman
bukankah persahabatan
jika umpama lautan
tempat tersimpan semua aliran
di situ terbina keakraban

duhai teman
persahabatan itu juga ibarat
bak dermaga di pelabuhan
saban waktu penuh ketenangan
menanti setiap persinggahan

teman
hari ini kita jalinkan semula ikatan
agar ukhwah itu berpanjagan

teman
kaulah sahabat dan kawan
jua rakan dan tauladan
tanpa mu aku kesunyian...